-->

Prihatin, Inilah Penyebab Maraknya Kasus Bunuh Diri Ibu dan Anak

Ibu dan Anak Bunuh Diri - Akhir-akhir ini media gempar memberitakan beberapa kasus bunuh diri yang dilakukan oleh ibu rumah tangga yang mengajak serta anaknya bunuh diri. Bunuh diri yang dilakukan oleh ibu rumah tangga dan anak tersebut dilakukan karena berbagai alasan.

Ironis, seorang ibu yang seharusnya menjadi tumpuan kasih sayang bagi seorang anak, malah berbalik 180 derajat menjadi ancaman yang membahayakan bagi keselamatan jiwa sang anak.

Seperti kasus yang ada di pati, jawa tengah. Seorang ibu rumah tangga melemparkan anaknya dari lantai sebuah hotel yang kemudian diikuti oleh ibunya.



Selain kasus yang ada di pati tersebut ada juga seorang ibu yang menenggak racun serangga yang juga di minumkan kepada anak-anaknya.

Lalu, sebenarnya apa saja penyebab banyaknya ibu rumah tangga yang melakukan tindakan bunuh diri tersebut.

Beberapa faktor penyebab Ibu bunuh diri beserta anaknya adalah sebagai berikut:

1. Kurangnya Pemahaman Agama

Kurangnya pemahaman agama menjadikan ibu rumah tangga berani melakukan tindakan nekat bunuh diri, tanpa rasa takut dosa dan ancaman neraka. Bunuh diri adalah tindakan yang diharamkan oleh agama, terutama islam. Allah SWT melaknat measukkan neraka kekal abadi bagi mereka yang melakukan tindakan bunuh diri. Sebagaimana firmanNYA:

"Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu." [QS. An-Nisa' ayat 29]

"Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." [QS. An-Nisa' ayat 30]

Sabda Nabi Muhammad SAW:

"Siapa yang menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati maka di neraka jahanam dia akan menjatuhkan dirinya, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang menegak racun sampai mati, maka racun itu akan diberikan di tangannya, kemudian dia minum di neraka jahanam, kekal di dalamnya selamanya. Siapa yang membunuh dirinya dengan senjata tajam maka senjata itu akan diberikan di tangannya kemudian dia tusuk perutnya di neraka jahanam, kekal selamanya." [HR. Bukhari 5778 dan Muslim 109]

Dosa bunuh diri ibu rumah tangga yang mengajak serta anaknya sama halnya dengan membunuh nyawa manusia seluruhnya, sebagaimana firman Allah Swt:

“ Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya ” (QS: Al-Maidah: 32)


2. Faktor Ekonomi

Kurangnya ekonomi ditambah pemahaman ilmu agama yang dangkal, dapat menjadi pemicu terjadinya bunuh diri. Karena tidak kuasa menanggung beban hidup dan kebutuhan semakin tinggi menyebabkan ibu rumah tangga melakukan tindakan bunuh diri sebagai solusi permasalahan yang mereka hadapi.

3. Bisikan Gaib

Setiap hal gaib yang berlawanan dengan syariat agama, semua itu adalah tipu daya setan. Termasuk jin yang suka membisikkan kepada manusia untuk melakukan perbuatan keji seperti bunuh diri.

Berhati-hatilah wahai bunda, setan selalu mengintai manusia ketika lengah, selalu dekatkanlah dirimu kepada Allah SWT dan mintalah penjagaan kepadaNYA agar dirimu dan keluargamu selamat dunia akhirat.

4. Keharmonisan Rumah Tangga

Rumah Tangga yang retak seperti perselingkuhan yang dilakukan oleh suami, dapat menyebabkan kekecewaan yang mendalam bagi ibu rumah tangga. Pelampiasan kekecewaan tersebut banyak diluapkan dengan melakukan kekerasan pada anak salah satunya adalah bunuh diri.

5. Gangguan Mental

Hasil penelitian ahli psikolog atas kasus Bunuh diri ibu rumah tangga dan anak yang terjadi, saat salah satu pelaku bunuh diri dengan cara minum racun masih bisa diselamatkan, setelah dilakukan Hasil wawancara: memiliki indikasi bahwa Ibu rumah tangga pelaku bunuh diri tersebut mengalami gangguan mental.

Kesimpulan: 

Wahai bunda, apapun masalah yang kau hadapi janganlah engkau libatkan anakmu dalam masalahmu, anak adalah amanah titipan dari sang pencipta. Mereka masih polos dan tidak tahu apa-apa. Sayangilah dan rawatlah mereka sebaik-baiknya.

Jika engkau tidak mampu dan merasa pedih, jangan kau sia-siakan mereka, ingatlah bahwa tuhan tidak akan memberikan beban kepada hambanya melebihi batas kemampuan yang dia miliki. Bersabarlah ! karena sabar adalah warisan para nabi.